Keselamatan pada Peralatan Kerja
Keselamatan kerja pada peralatan kerja berkaitan dengan cara penyimpanan dan penggunaan peralatan tersebut. Setiap alat kerja memiliki cara perawatan dan penggunaan yang berbeda-beda. Hal ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi kerusakan pada alat kerja tersebut.
Bayangkan saat produksi video, tiba-tiba kamera video tidak dapat dihidupkan karena ada kerusakan pada baterainya. Hal ini akan berdampak pada semua proses produksi. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan peralatan yang sudah memiliki standar peralatan yang baku, baik Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun International Organization for Standardization (ISO).
Berikut adalah beberapa peralatan kerja di bidang DKV:
Alat Gambar
a. Pensil
Pensil terdiri dari berbagai ukuran dan jenis sesuai dengan kekerasan dan tingkat ketebalan warna hitamnya. Perawatan pada peralatan pensil ini cukup mudah, tapi juga tidak boleh dianggap sepele. Berikut cara merawat pensil:
Jaga agar tidak jatuh
Jatuh dari ketinggian dapat menyebabkan benturan fisik yang merusak bagian dalam pensil. Meskipun mungkin terlihat normal di luar, sebenarnya bisa terjadi patah di bagian inti batang grafit di dalamnya. Akibatnya, pensil sering patah saat diraut.
Pegang pensil dengan baik dan benar untuk menghindari risiko jatuh. Pertimbangkan juga penggunaan tempat pensil dan tempat penyimpanan pensil.
Jaga ketajamannya
Selalu menjaga ketajaman pensil agar garis yang digoreskan atau diarsir tetap stabil dalam tingkat ketebalannya. Beberapa bagian gambar memerlukan detail goresan yang tepat. Jika pensil tidak tajam, goresan akan tidak stabil atau tidak rata. Hal ini akan mempengaruhi kualitas gambar yang dibuat.
Gunakan alat raut yang tajam untuk meraut pensil. Rautan yang tumpul justru akan merusak pensil. Pisau cutter atau silet juga bisa digunakan sebagai alternatif. Beberapa pensil hanya bisa diraut dengan pisau cutter atau silet.
Simpan di tempat penyimpanan
Usahakan selalu menyimpan pensil di tempat penyimpanan yang baik untuk melindunginya dari benturan atau tekanan. Tempat penyimpanan pensil juga dapat digunakan untuk mengelompokkan pensil berdasarkan ketebalannya. Ini akan memudahkan dalam mencari pensil saat digunakan.
Simpan pensil di tempat penyimpanan pensil untuk menghindari kerusakan akibat jatuh dan sebagainya. Tempat penyimpanan pensil dapat dibuat sendiri dari gelas bekas atau benda sejenis. Pastikan tempat tersebut tidak mudah terguling saat diisi dengan banyak pensil.
b. Rautan Pensil
Rautan pensil juga perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Pisau rautan akan kehilangan ketajamannya setelah beberapa penggunaan yang intensif. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk merawat rautan pensil:
Pastikan pisau rautan dalam kondisi tajam agar hasil rautan menjadi baik. Anda dapat menggunakan batu rautan atau alat pengasah khusus untuk merawat pisau rautan.
Hindari menggunting benda selain pensil dengan pisau rautan. Pisau rautan dirancang khusus untuk meraut pensil dan tidak cocok untuk memotong bahan lain. Menggunakannya untuk hal lain dapat merusak pisau rautan dan mengurangi efektivitasnya.
Setelah digunakan, bersihkan pisau rautan dengan hati-hati untuk menghilangkan serbuk grafit dan potongan kayu yang menempel. Anda dapat menggunakan kuas kecil atau tisu untuk membersihkan pisau rautan.
Simpan pisau rautan di tempat yang aman dan terlindung agar tidak tergores atau merusak alat lain. Hindari meletakkan pisau rautan secara terbuka di dalam tas atau laci, karena dapat menyebabkan cedera atau merusak barang lain di sekitarnya.
Selain alat gambar, dalam produksi video juga terdapat peralatan lain seperti kamera, lampu penerangan, dan mikrofon. Untuk menjaga keselamatan dan kualitas peralatan tersebut, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Periksa peralatan sebelum digunakan. Pastikan semua komponen dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan yang terlihat. Jika ada kerusakan atau kekurangan, laporkan kepada pihak yang berwenang atau teknisi untuk perbaikan.
Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen. Setiap peralatan memiliki cara penggunaan yang spesifik, jadi penting untuk membaca manual penggunaan sebelum menggunakannya. Hal ini akan membantu mencegah kesalahan dalam penggunaan yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahaya.
Simpan peralatan dengan benar setelah digunakan. Pastikan peralatan disimpan di tempat yang aman, kering, dan terlindung dari benturan atau kerusakan. Gunakan tas atau kotak penyimpanan yang dirancang khusus untuk peralatan tersebut.
Jaga kebersihan peralatan. Bersihkan peralatan secara teratur, terutama bagian yang sering terkena debu, kotoran, atau sisa-sisa. Penggunaan peralatan yang kotor dapat mengurangi kualitas output dan bahkan mempengaruhi kesehatan pengguna.
Lakukan perawatan rutin sesuai dengan rekomendasi produsen. Beberapa peralatan membutuhkan perawatan khusus seperti penggantian baterai, pembersihan filter, atau kalibrasi. Pastikan untuk menjalankan perawatan tersebut sesuai dengan jadwal yang ditentukan untuk menjaga performa dan keselamatan peralatan.
Dalam produksi video, keselamatan kerja pada peralatan juga melibatkan keselamatan pengguna. Pastikan pengguna peralatan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menggunakan peralatan dengan benar dan aman. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga keselamatan pengguna dalam menggunakan peralatan produksi video:
Pelatihan dan Pendidikan: Pastikan semua pengguna peralatan telah menerima pelatihan yang memadai tentang penggunaan dan penanganan peralatan. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi, aturan keselamatan, dan prosedur operasional yang benar untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan.
Penggunaan Peralatan dengan Benar: Pastikan pengguna mengikuti instruksi penggunaan yang benar sesuai dengan manual produsen. Mereka harus memahami fitur-fitur khusus, pengaturan, dan batasan dari setiap peralatan. Selain itu, pastikan peralatan hanya digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan dan tidak dipaksakan untuk tugas yang melebihi kapasitasnya.
Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD): Di lingkungan produksi video, terkadang diperlukan penggunaan APD seperti pelindung mata, masker, sarung tangan, atau sepatu keselamatan. Pastikan pengguna menggunakan APD yang sesuai dengan tugas dan risiko yang terkait dengan produksi video tersebut.
Inspeksi Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada peralatan untuk mendeteksi kerusakan atau keausan yang mungkin terjadi. Periksa kabel, konektor, dan bagian mekanis peralatan secara teratur. Jika ada kerusakan atau kecacatan yang terlihat, segera laporkan dan jangan gunakan peralatan tersebut sebelum diperbaiki.
Penanganan Baterai dan Listrik: Baterai dan listrik dapat menjadi sumber bahaya dalam produksi video. Pastikan baterai digunakan sesuai dengan petunjuk produsen dan diisi ulang dengan benar. Hindari penggunaan baterai yang rusak atau bocor. Selain itu, pastikan pengguna memiliki pemahaman yang baik tentang penggunaan kabel listrik yang aman dan menghindari risiko korsleting atau kejutan listrik.
Pengaturan Lingkungan yang Aman: Pastikan lingkungan sekitar peralatan video aman dan terorganisir. Hindari kelebihan kabel yang berserakan yang dapat menyebabkan terjatuh atau terlilit. Pastikan ruang kerja terbebas dari barang-barang yang tidak perlu dan memberikan ruang yang cukup untuk peralatan dan pergerakan pengguna.
Komunikasi dan Kolaborasi: Penting untuk memiliki komunikasi yang baik antara semua anggota tim produksi video. Jika ada masalah atau kekhawatiran mengenai peralatan atau keselamatan, harus ada saluran komunikasi yang terbuka agar dapat segera ditangani.
Keselamatan pada peralatan kerja, termasuk dalam produksi video, adalah hal yang sangat penting. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda dapat menjaga peralatan tetap dalam kondisi baik, mencegah kecelakaan, dan memastikan keselamatan semua pengguna dalam lingkungan kerja.