Technopreneur Desain Komunikasi Visual

Technopreneur Desain Komunikasi Visual
Technopreneur Desain Komunikasi Visual

Technopreneur Desain Komunikasi Visual

Pengertian Technopreneur

Sebelum membahas technopreneur di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV), penting untuk memahami konsep technopreneur secara umum. Technopreneur merupakan gabungan dari kata "techno" yang berarti "teknologi" dan "entrepreneur" yang berarti "wirausaha". Technopreneur dapat diartikan sebagai penggunaan kemajuan teknologi dalam mengembangkan suatu usaha.

Seorang entrepreneur (wirausaha) adalah seseorang yang berani mengambil risiko baik untung maupun rugi dalam menjalankan usahanya. Kemajuan teknologi dan keterampilan dalam berwirausaha merupakan proses terjadinya technopreneur.

Menurut Chua Eung Hwa (Triyono, 2016), "Seorang technopreneur adalah perluasan dari seorang entrepreneur, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan penemuan atau inovasi baru, dan memanfaatkan hasil pencapaiannya di pasar untuk menghasilkan uang." Dengan kata lain, technopreneur adalah pengusaha yang mengembangkan diri dengan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi baru yang memiliki nilai ekonomi.

Sementara menurut Jousma (Walker, 2012), "Technopreneurship dapat dijelaskan sebagai interaksi antara ilmu pengetahuan dan industri dengan tujuan menghasilkan aktivitas ekonomi baru." Artinya, technopreneurship melibatkan pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi dan industri untuk menciptakan nilai ekonomi baru.

Khusus untuk tingkatan SMK atau pelajar seperti kalian, istilah yang tepat untuk menyebut wirausaha adalah creativepreneur. Hal ini karena setiap kemampuan yang kalian terapkan dalam suatu bidang, terutama DKV, harus memiliki unsur kreativitas agar dapat menarik perhatian konsumen. Kalian dapat memulai berwirausaha dari ide kreatif yang dimiliki, misalnya dengan menjadi desainer, animator, atau ilustrator.

Untuk menjadi wirausaha yang sukses di bidang DKV, kalian perlu menciptakan karya inovatif dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap inovasi tersebut. Seorang wirausaha juga harus mampu berpikir kritis, yaitu mampu melihat informasi atau peluang usaha yang sedang berkembang di masa sekarang, seperti dengan mengikuti perkembangan teknologi.

Dalam era Industri 4.0 ini, technopreneur Desain Komunikasi Visual memiliki peran yang penting. Mereka harus mampu memadukan kreativitas seni visual dengan kemajuan teknologi untuk menciptakan peluang usaha yang menjanjikan. Keterampilan dalam memahami teknologi, literasi digital, dan semangat berinovasi menjadi kunci untuk meraih kesuksesan dalam industri DKV yang terus berkembang. Dengan kemampuan ini, kalian sebagai generasi muda dapat menciptakan langkah yang kreatif dan inovatif dalam dunia bisnis Desain Komunikasi Visual.

Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli

Kewirausahaan adalah suatu konsep yang telah mengalami perkembangan arti seiring dengan perubahan zaman. Saat ini, kewirausahaan mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi peluang dan mewujudkannya menjadi sebuah usaha. Di bawah ini terdapat beberapa pengertian kewirausahaan menurut para ahli:

  1. Richard Cantillon (1775):
    Menurut Richard Cantillon, kewirausahaan merujuk pada seseorang yang bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausaha membeli barang pada harga tertentu pada saat ini dan menjualnya di masa yang akan datang dengan harga yang tidak pasti. Definisi ini lebih menitikberatkan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko dan ketidakpastian dalam usahanya.


  2. Jean-Baptiste Say (1816):
    Jean Baptista Say mendefinisikan wirausaha sebagai agen yang menggabungkan berbagai alat produksi dan menemukan nilai dari hasil produksinya.


  3. Ahmad Sanusi (1994):
    Menurut Ahmad Sanusi, kewirausahaan adalah nilai yang tercermin dalam perilaku individu yang mencakup tujuan, trik, taktik, tenaga penggerak, proses, dan hasil bisnis.


  4. Raymond (1995):
    Raymond mendefinisikan kewirausahaan sebagai sifat seseorang yang inovatif, kreatif, dan mampu mewujudkan kreativitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan diri, lingkungan, dan masyarakat.


  5. Joseph Schumpeter (1934):
    Joseph Schumpeter menggambarkan wirausaha sebagai inovator yang menciptakan perubahan di pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Perubahan ini dapat berupa pengenalan produk baru atau kualitas baru, penerapan metode produksi baru, pembukaan pasar baru, pemanfaatan sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau pendirian organisasi baru dalam suatu industri. Schumpeter menghubungkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya.

Dari berbagai pengertian kewirausahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan melibatkan nilai sikap kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kesejahteraan individu maupun masyarakat umum. Kewirausahaan memungkinkan seseorang untuk mengenali peluang dan menciptakan nilai ekonomi melalui usaha yang mereka jalankan.

Tujuan dan Elemen Kewirausahaan

Dalam berwirausaha, terdapat beberapa tujuan yang harus dikejar dan elemen yang menjadi dasar dalam meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

Tujuan Wirausaha

  1. Meningkatkan Kualitas Wirausaha: Tujuan pertama adalah meningkatkan jumlah wirausaha yang memiliki kualitas. Dengan demikian, akan ada lebih banyak wirausaha yang kompeten dan mampu bersaing di pasar.


  2. Mewujudkan Kemampuan Berwirausaha: Tujuan berikutnya adalah mewujudkan kemampuan wirausaha dalam menciptakan produk atau jasa. Seorang wirausaha harus memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau layanan berkualitas.


  3. Melestarikan Budaya Wirausaha: Tujuan lainnya adalah melestarikan budaya sikap, perilaku, dan kemampuan dalam berwirausaha. Hal ini penting agar semangat dan tradisi wirausaha tetap hidup dan berkembang di masyarakat.


  4. Menumbuhkan Kesadaran Kewirausahaan: Tujuan terakhir adalah menumbuhkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan pada diri sendiri dan masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya berwirausaha, diharapkan lebih banyak individu yang tertarik untuk terlibat dalam dunia bisnis.

Elemen Kewirausahaan

  1. Mengembangkan Usaha: Elemen pertama dalam kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus memiliki visi dan strategi untuk mengembangkan bisnisnya dengan inovasi dan kreativitas.

  2. Membentuk Sumber Daya Manusia: Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan faktor kunci dalam keberhasilan suatu usaha. Seorang wirausaha harus mampu membentuk tim yang kompeten dan berkomitmen tinggi untuk mencapai tujuan bisnis.

  3. Mendapatkan Sumber Pemasukan: Untuk menjalankan usaha, seorang wirausaha harus mampu mendapatkan sumber pemasukan, baik berupa finansial maupun material. Ini melibatkan kemampuan untuk mengelola keuangan dan mencari peluang pendanaan.

  4. Memiliki Sikap Leadership: Seorang wirausaha harus memiliki sikap kepemimpinan yang kuat. Kemampuan untuk memimpin tim, mengambil keputusan, dan mengatasi tantangan merupakan ciri khas seorang wirausaha.

  5. Bertanggung Jawab: Wirausaha harus memiliki tanggung jawab terhadap bisnisnya, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Tanggung jawab ini mencakup aspek etika dan sosial dalam menjalankan usaha.

  6. Menghindari Risiko: Kewirausahaan juga melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko. Seorang wirausaha harus berani mengambil risiko yang terukur dan mengantisipasi kemungkinan hambatan atau masalah yang mungkin muncul.

Karakteristik Wirausaha

Karakteristik wirausaha adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari seorang wirausaha yang membedakannya dengan orang lain. Beberapa karakteristik wirausaha antara lain:

  • Disiplin: Seorang wirausaha harus memiliki disiplin tinggi dalam menjalankan usaha dan mematuhi rencana serta jadwal yang telah ditetapkan.
  • Komitmen Tinggi: Wirausaha harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap visi dan misi bisnisnya serta berdedikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Jujur: Integritas dan kejujuran adalah hal penting dalam berwirausaha. Kehandalan dan kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis sangat bergantung pada kredibilitas seorang wirausaha.
  • Kreatif dan Inovatif: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif adalah sifat penting dalam menghadapi tantangan dan menciptakan solusi yang unik dan menarik.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, menguasai elemen kewirausahaan, dan mempraktikkan karakteristik wirausaha yang baik, seseorang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam dunia berwirausaha.

Previous Post Next Post