Polemik Corona: Selamat Datang Teknologi Nirkabel

Indonesia dan dunia
masih berada dalam gejolak yang sulit di masa pandemic ini, pasalnya dampak
wabah Covid 19 sudah mulai terlihat jelas. Dilansir dari detik.com, 
Sekertaris Kementrian Koordinator Perekonomian mencatat bahwa 55- 70 juta pekerja
informal telah terkena imbas ekonomi akibat wabah corona. Dilain pihak,
banyaknya tempat usaha seperti pabrik dan perusahaan yang menutup tempat
usahanya menjadikan jutaan karyawan harus dirumahkan. 



Untuk menghadapi krisis
pada kuartal kedua, saat ini pemerintah Indonesia telah menerapkan 
New Normal, salah satu kebijakan yang digadang gadang dilakukan hampir di
seluruh negara. Tujuannya adalah membangun kembali perekonomian yang beberapa
bulan ini turun imbas wabah Corona  Diharapkan penerapan metode baru ini
akan menimbulkan optimisme positif untuk masa depan yang lebih baik. 



Disaat seperti ini,
pemerintah juga mengharapkan para pelaku ekonomi dan industri berfikir kreatif
dan inovatif supaya roda perekonomian terus berputar namun tetap mematuhi
standar kesehatan yang telah disosialisasi.



Penerapan Normal baru di
beberapa daerah tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang
telah dianjurkan 
WHO maupun Kementrian Kesehatan RI. Jaga jarak,
penggunaan masker, juga pemeriksaan suhu tubuh masih menjadi prioritas ketika
berada dalam kerumunan.



Beberapa tempat
keramaian sudah mulai dibuka untuk menjaga perekonomian rakyat tetap stabil.
Mall, tempat perbelanjaan, restoran hingga tempat hiburan terlihat mulai
membuka gerai mereka. Dalam menghadapi situasi seperti ini pihak pengelola
gedung telah menyiapkan kebijakan masing masing. 



Salah satu kebijakannya
adalah dengan memeriksa suhu badan pengunjung sebelum masuk tempat keramaian.
Scan suhu badan menjadi hal wajib ketika anda masuk ke tempat keramaian. Hal
ini ditujukan untuk pengendalian kerumunan serta mengantisipasi penyebaran
virus corona. 



Dengan alat Thermo Gun, petugas dapat mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Pengunjung
dengan suhu badan diatas suhu 37° Celsius tidak diperkenakan masuk ke dalam
gedung. Selain itu beberapa pemda setempat juga aktif mensosialisasi dan
memberikan rapid test di beberapa titik keramaian.



Walau New Normal telah
berlaku, WHO tetap menganjurkan dunia usaha untuk tetap menerapkan 
Work From Home untuk mencegah kerumunan. Kebijakan yang diterapkan banyak
perkantoran, tempat pendidikan bahkan rumah ibadah ialah melakukan sebagian
kegiatan mereka melalui online. 



Melalui internet,
pemanfaatan teknologi di masa pandemik menjadi sangat efektif. Dengan adanya
inovasi teknologi, manusia mampu berkomunikasi secara tidak langsung dengan
orang lain dari jarak jauh. Hal ini makin marak dilakukan lewat marketplace,
whatsapp group, maupun aplikasi lainnya. 



Cara tersebut
memungkinkan para pelaku ekonomi menawarkan produknya tanpa harus
bertemu. Jaringan seperti wifi maupun koneksi tanpa kabel sangat
dibutuhkan dalam proses . Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan proses
komunikasi berjalan dengan lancar. Bisa dikatakan k
omunikasi dalam jaringan (Daring) ini sangatlah membantu.

starbucks.com/cn

Zoom dan Skype sangat dibutuhan keberadaanya pada masa pandemic seperti ini. Dengan aplikasi tersebut, kegiatan interaksi satu sama lain dapat dilakukan hanya dengan satu aplikasi. Proses komunikasi berjalan sedemikian rupa tanpa harus tatap muka. Pesan yang disampaikan oleh Komunikator akan sampat kepada penerima dengan jelas.

Saat ini beberapa tempat
usaha lainnya juga mulai mencoba inovasi terbaru dalam rangka usaha lanjutan
mengendalikan virus corona, salah satunya dengan menerapkan scan 
QR Code. Dengan menggunakan kode tersebut, pengunjung mendapatkan akses dari pihak manajemen gedung.

Teknologi asal jepang
ini sendiri merupakan singkatan dari 
Quick Response.
Aplikasi buatan 
Denso Corporation tersebut bentuknya berupa gambar batang
dan matriks. Jaringan ini disebut lebih kompleks daripada Barcode karena QR
Code mampu menyampaikan informasi yang lebih cepat dan luas. 

Penerapan inovasi
tersebut sudah banyak dijumpai di mall. Dengan QR Code, pihak mall dapat
memantau dengan cepat kapasitas pengunjung yang saat ini dibatasi kunjungannya.
Untuk saat ini beberapa pihak management menerapkan kebijakan 50% untuk jumlah
pengunjung.

Untuk penggunaannya
tidaklah sulit, pengunjung hanya memindai QR code tersebut dengan 
gawai yang dimiliki. Setelah diakses, biasanya mereka akan terhubung
langsung ke website gedung yang dituju dan diberikan informasi penting yang
harus diketahui.

Tempat keramaian lainnya
yang ikut menggunakannya diantara lain ialah rumah ibadah. Beberapa Gereja
dilaporkan sudah mulai melakukan penerapan scan QR Code yang bertujuan untuk
mendata volume serta kesehatan umatnya.
Previous Post Next Post